Bab 2 – Pewarisan Sifat

Daftar Isi
– Ringkasan Materi
– Glosarium
– Latihan Soal
– Foto Materi
– Kuis & Permainan

Ringkasan Materi

Genetika Mendel adalah prinsip dasar pewarisan sifat yang dicetuskan oleh Gregor Mendel. Prinsip ini menjelaskan bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua ke keturunannya. Dalam pewarisan sifat, terdapat istilah-istilah penting:
Gen: Unit dasar pewarisan yang menentukan sifat biologis.
Alel: Bentuk alternatif dari gen yang menempati lokasi spesifik pada kromosom (lokus).
Dominan: Alel yang mengekspresikan sifatnya meskipun hanya ada satu salinan (dilambangkan dengan huruf besar, misalnya T untuk tinggi).
Resesif: Alel yang hanya akan mengekspresikan sifatnya jika berpasangan dengan alel resesif lain (dilambangkan dengan huruf kecil, misalnya t untuk pendek).
Genotipe: Susunan genetik suatu individu, misalnya TT, Tt, atau tt.
Fenotipe: Sifat yang tampak secara fisik, misalnya tinggi atau pendek.
Homozigot: Memiliki dua alel yang sama (misalnya TT atau tt).
Heterozigot: Memiliki dua alel yang berbeda (misalnya Tt).

Persilangan Monohibrid dan Hukum Segregasi

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu yang memperhatikan satu sifat saja, misalnya warna bunga.

Hukum Segregasi atau Hukum I Mendel menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), alel-alel yang berpasangan akan berpisah (segregasi) secara bebas. Artinya, setiap gamet hanya akan menerima salah satu alel dari pasangan gen tersebut.

Contoh: Persilangan antara tanaman berbunga ungu homozigot dominan (UU) dengan tanaman berbunga putih homozigot resesif (uu).
Parental (P): UU (ungu) x uu (putih)
Gamet: U dan u
Filial 1 (F1): Uu (ungu)
Semua keturunan F1 memiliki genotipe heterozigot Uu dan fenotipe ungu.

    Jika F1 disilangkan dengan sesamanya (Uu x Uu), maka rasio fenotipe F2 adalah 3 ungu : 1 putih, dan rasio genotipe F2 adalah 1 UU : 2 Uu : 1 uu.